Kerangka Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II
KERANGKA KERJA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam bab II materi yang disajikan adalah sebagai berikut:
A.
Sejarah Lahirnya MSDM.
B.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
C.
Fungsi-fungsi MSDM.
D.
Tujuan MSDM.
E.
Kebijakan MSDM dan Kegiatan MSDM.
F.
Basis teori MSDM
A. Sejarah Lahirnya MSDM
Manajemen sumber daya manusia bukanlah merupakanhal yang timbul
secara mendadak. Sudah sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan
itu manajemen sumberdaya manusia sebenarnya juga dilakukan.
Kehidupan organisasi yang telah lama ada, sepertimisalnya di
bidang pemerintahan, ekonomi dan kemasyarakatan dibutuhkan satuan kerja yang
secara khusus akan mengelola
sumber
daya manusia.
Tonggak sejarah yang teramat penting dalam menandaidiperlukannya
sumber daya manusia adalah timbulnya Revolusi Industri di Inggris. Dampak
Revolusi Industri tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga penanganan
sumberdaya manusia yang berbeda dengan sebelumnya, lahirnya berbagai perusahaan
dengan penggunaan teknologi memungkinkan diproduksinya barang secara
besar-besarnya dengan memanfaatkan tenaga
manusia
yang tidak sedikit.
Penggunaan tenaga secara besar-besaran ini akan menuntut pemilik
perusahaan mulai memikirkan gaji, penempatan, perlakuan terhadap karyawan termasuk
kesejahteraannya. Akhirnya saat itu dibentuk apa yang disebut ”Sekretaris
Kesejahteraan” (Hasibuan, 1997). Tugas utama Sekretaris kesejahteraan tersebut
adalah memikirkan cara perumusan kebutuhan ekonomi para pekerja dan mencegah
para pekerja jangan sampai membentuk serikat pekerja.
Dengan makin berkembangnya jumlah organisasi berskala besar, para
manajer puncak merasa bahwa mereka tidak lagi mampu untuk menangani sendiri
masalah kesejahteraan pekerja, sehingga diperlukan “sekretaris kesejahteraan”
untuk membantunya. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa para “sekretaris
kesejahteraan” itulah sebenarnya yang menjadi pelopor keberadaan tenaga
spesialis yang menangani pengelolaan sumberdaya manusia.
Revolusi Industri yang lahir di Inggris telah “menjalar”
keberbagai dunia pada permulaan abad ke dua puluh, terutama di daratan Eropa
dan Amerika Utara. Salah satu dampak Revolusi Industri tersebut adalah makin
banyak berdirinya perusahaan besar yang bergerak dalam bidang perekonomian
(industri, perdagangan, pertambangan). Perkembangan ini ternyata berdampak pula
pada kehidupan manajemen umumnya dan manajemen sumberdaya manusia khususnya.
Dua tokoh besar yang menjadi bapak manajemenadalah Frederick W. Taylor dan
Henry Fayol.
Tanpa mengetahui apa yang dikerjakan oleh yang lain,ternyata kedua
pelopor tersebut saling mengisi. Taylor melihat gerakan manajemen ilmiah
sebagai usaha meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sedangkan Fayol lebih
memfokuskan pada
peningkatan
kemampuan memecahkan masalah majerial. Timbulnya berbagai teori motivasi pada
tahun 1940-an dengan Abraham H. Maslow sebagai pelopornya merupakan bukti bahwa
perlunya perhatian kepada unsur manusia dalam suatu organisasi. Kebutuhan
manusia memerlukan pemenuhan secara hirarki, untuk menunjang prestasinya dalam
berkarya. Semuanya itu perlu mendapat perhatian di dalam pengelolaan sumberdaya
manusia
B. Pengertian Manaiemen Sumher Daya Manusia (MSDM)
Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya
sebagai‘input’untuk diubah menjadi ‘output’ berupa produk barang atau jasa.
Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang, teknologi untuk menunjang proses
produksi, metode atau strategi yang digurunakan untuk beroperasi, manusia dan
sebagainya. Di antara berbagai macam sumber daya tersebut, manusia atau sumber
daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting.
Untuk merencanakan, mengelola dan mengendalikansumber daya manusia
dibutuhkan suatu alat manajerial yang disebut manajemen sumber daya manusia
(MSDM).
MSDM
dapat dipahami sebagai suatu proses dalam organisasi serta dapat pula diartikan
sebagai suatu kebijakan (policy).
Sebagai suatu proses, Cushway (1994:13) misalnya,mendefinisikan
MSDM sebagai ‘Part of the process that
helps theorganization achieve its objectives’.
Pernyataan ini dapat diterjemahkan sebagai ‘bagian dari proses yang membantu
organisasi mencapai tujuannya’.
Sementara itu, Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992:16)
mengartikan MSDM dalam rumusan seperti berikut ini:
Human Resource Management (HRM) is the
recognitionof the importance of an organization’s workforce as vital human
resources contributing to the goals of the organization, and the utilisation of
several functions and activities to ensure that they ar use effectively and
fairly for the benefit of the individual, the organization, and society’.
Dimana pernyataan tersebut dapat diterjemahkan sebagai
berikut:
Manajemen Sutnber Daya Manusia/MSDM merupakan pengakuan tentang pentingnya
tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam
memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa
fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif
dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Fokus fASDM terletak pada upaya mengelola SDM di dalam dinamika
interaksi antara organisasi-pekerja yang acap memiliki kepentingan berbeda.
Menurut Stoner (1995:4) MSDM meliputi penggunaan SDM secara produktif dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara
individual.
Stoner menambahkan bahwa karena berupaya mengintegrasikan
kepentingan orgarnisasi dan pekerjanya, maka MSDM lebih dari sekadar
seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan koordinasi SDM organisasi. MSDM
adalah kontributor utama bagi keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, jika
MSDM tidak efektif dapat menjadi hambatan utama dalam memuaskan pekerja dan
keberhasilan organisasi. Sedangkan dalam pengertiannya sebagai kebijakan, MSDM
dimaksudkan sebagai suatu sarana untuk memaksimalkan efektifitas organisasi
dalam mencapai tujuannya. Dalam konteks yang demikian ini, MSDM didefinisikan
oleh Guest (1987) dengan uraian seperti berikut ini:
Human resource management (HRM) comprises a set of
policies designed to maximise organizational integration, employee commitment,
flexibility and quality of work.
Menurut Guest, kebijakan yang diambil organisasi dalam mengelola
SDM-nya diarahkan pada penyatuan elemen-elemen organisasional, komitmen pekerja,
kelenturan organisasi dalam beroperasi serta pencapaian kualitas hasil kerja
secara maksimal.
Dengan merujuk pada pengertian tersebut, ukuranefektifitas
kebijakan MSDM yang dibuat dalam berbagai bentuknya dapat diukur pada seberapa
jauh organisasi mencapai kesatuan gerak seluruh unit organisasi, seberapa besar
komitmen pekerja terhadap pekerjaan dan organisasinya, sampai sejauh mana organisasi
toleran dengan perubahan sehingga mampu membuat keputusan dengan cepat dan
mengambil langkah dengan tepat,
serta
seberapa tinggi tingkat kualitas `output’ yang di.hasilkan organisasi.
C. Fungsi-fungsi MSDM
Terdapat beberapa macam fungsi utama MSDM. Di dalambuku ini
dikemukakan lima fungsi, yaitu:
• Perencanaan untuk kebutuhan SDM
Fungsi
perencanaan kebutuhan SDM setidaknya meliputi dua kegiatan utama, yaitu:
1.
Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka
pendek maupun panjang;
2.
Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian,
pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan.
Kedua
fungsi tersebut sangat esensial dalam melaksanakan kegiatan MSDM secara
efektif.
• Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi
Setelah
kebutuhan SDM ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formasi yang
tersedia. Dalam tahapan pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan,
yaitu:
1.
Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar pekerjaan;
2.
Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi
syarat.
Umumnya rekrutmen dan seleksi diadakan denganmemusatkan perhatian
pada ketersediaan calon tenaga kerja baik yang ada di luar organisasi
(eksternal) maupun dari
dalam
organisasi (internal). Uraian selengkapnya dapat dilihat pada Bab 4 tentang Rekrutmen
dan Seleksi.
• Penilaian kinerja
Kegiatan
ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan
organisasi. Organisasi menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan kemudian
memberi penghargaan atas kinerja yang dicapainya. Sebaliknya organisasi juga
harus menganalisis jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja tidak dapat
mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam penilaian kinerja ini dilakukan
dua kegiatan utama, yaitu:
1.
Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja;
2.
Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.
Kegiatan
penilaian kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi penilai maupun yang dinilai.
Kegiatan ini rawan dengan munculnya konflik.
• Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja
Saat
ini pusat perhatian MSDM mengarah pada tiga kegiatan strategis, yaitu:
1.
Menentukan, merancang dan mengimplementasikan program pelatihan dan
pengembangan SDM guna meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan;
2.
Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui kualitas kehidupan
kerja dan program-program perbaikan produktifitas;
3.
Memperbaiki kondisi fisik kerja guna memaksimalkan kesehatan dan keselamatan pekerja.
Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga kegiatanstrategis tersebut adalah
peningkatan atau perbaikan kualitas fisik dan non-fisik lingkungan kerja.
• Pencapaian efektifitas hubungan kerja
Setelah
tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi, organisasi kemudian mempekerjakannya,
memberi gaji dan memberi kondisi yang akan membuatnya merasa tertarik dan
nyaman bekerja. Untuk itu organisasi juga harus membuat standar bagaimana
hubungan kerja yang efektif dapat diwujudkan.
Dalam
hal ini terdapat tiga kegiatan utama, yaitu:
1.
Mengakui dan menaruh rasa hormat (respek) terhadap hak-hak pekerja;
2.
Melakukan tawar-menawar (bargaining) dan menetapkan prosedur bagaimana keluhan pekerja disampaikan
3.
Melakukan penelitian tentang kegiatan-kegiatan MSDM.
Persoalan yang harus diatasi dalam ketiga kegiatan utamavtersebut
sifatnya sangat kritis. Jika organisasi tidak berhatihati dalam menangani
setiap persoalan hak-hak pekerja maka yang muncul kemudian adalah aksi-aksi
protes seperti banyak terjadi di banyak perusahaan di Indonesia.
D. Tujuan MSDM
Tujuan MSDM secara tepat sangatiah sulit untukdirumuskan karena
sifatnya bervariasi dan tergantung pada pentahapan perkembangan yang terjadi
pada masing-masingorganisasi.Menurut Cushway, tujuan MSDM meliputi:
1.
Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan
bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi,
memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban
pemekerjaan secara legal;
2.
Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya;
3.
Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya
yang berkaitan dengan implikasi SDM;
4.
Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai
tujuannya;
5.
Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk
meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya;
6.
Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi;
7.
Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen
SDM.
Sementara itu menurut Schuler et al setidaknya MSDMmemiliki tiga
tujuan utama yaitu:
(1)
Memperbaiki tingkat produktifitas
(2)
Memperbaiki kualitas kehidupan kerja
(3)
Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspek-aspek legal.
Produktifitas merupakan sasaran organisasi yang sangat penting.
Dalam hal ini MSDM dapat berperan dalam meningkatkan produktifitas organisasi.
Organisasi yang telah mencapai tingkat produktifitas tinggi di dalamnya
terdapat praktek MSDM yang unik. Keunikan tersebut menunjuk secara khusus pada
suatu keadaan dimana:
(1)
Organisasi membatasi peran SDM menurut tingkat partisipasinya di dalam pembuatan
keputusan bisnis yang mengimplementasikan strategi bisnis;
(2)
Organisasi memfokuskan penggunaan sumber daya yang tersedia dicurahkan pada fungsi-fungsi
SDM dalam merigatasi setiap masalah sebelum menambah program baru atau mencari
sumber daya tambahan;
(3)
Staf SDM organisasi berinisiatif untuk membuat program dan berkomunikasi dengan
manajemen lini;
(4)
Manajemen lini berbagi tanggung jawab untuk seluruh program SDM;
(5)
Staf perusahaan berbagi tanggung jawab untuk perumusan kebijakan SDM dan administrasi
program pada seluruh tingkatan organisasional.
E. Kebijakan dan Kegiatan MSDM
Untuk dapat n:emahami kebijakan dan kegiatan MSDMdapat dilihat
dari suatu pendekatan yang spesifik. Pendekatan tersebut penggunaan MSDM
sebagai sebuah cara untuk melakukan rekonseptualisasi dan pengorganisasian
kembali peran SDM dan penjelasan ulang tentang tugas dan fungsi departemen
personalia dalam organisasi.
Berdasarkan
pendekatan tersebut, Guest menyatakan adanya empat kebijakan utama dalam MSDM
yaitu:
• Employee Influence
• Human resource flow
• Rewards systems
• Work systems
Empat fokus kebijakan MSDM tersebut dapatdipahami sebagai strategi
dalam mempengaruhi pekerja guna mengarahkannya pada tujuan organisasi. Sebagai
suatu proses pencapaian tujuan, organisasi mengorganisasikan SDM dalam suatu
mekanisme sistemik berupa alur SDM (human resourcesflow) mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, perumusan analisis
jabatan, dan seterusnya.
Kebijakan lainnya berkaitan dengan sistem penghargaanyang
merupakan bagian utama organisasi memberi motivasi guna memaksimalkan kerja dan
proses pemekerjaan. Sistem penghargaan (rewards systems) misalnya dapat berupa paket rernunerasi yang terdiri dari penggajian,
pemberian bonus dan insentif serta berbagai bentuk kompensasi lainnya. Di dalam
organisasi, peran dan fungsi SDM harus dise!araskan dengan elemen-elemen sumber
daya lainnya. Oleh karena itu dalam merxrbuat kebijakan, organisasi
memusatkanperhatiannya pada bagaimaan sistem kerja disusun sedemikian rupa
sehingga ada kesesuaian antara gerak SDM dengan sumber daya lainnya.
Sementara itu, dengan merujuk pada pendapat ahli-ahli lainnya,
Guest menyatakan kegiatan MSDM terdiri dari empatproses generik yaitu:
• Selection
• Appraisal
• Rewards
• Development
Seorang manajer SDM paling tidak harus menguasasiempat kegiatan
mendasar tersebut. Kegiatan seleksi tidak lain berkaitan dengan penyediaan staf
dan pekerja yang akan mengisi berbagai formasi pekerjaan dan jabatan dalam
organisasi. Sebagai suatu kegiatan generik, seleksi akan diikuti dengan
kegiatan lainnya misalnya berupa penempatan pada pekerjaan (job placement) yang segera disertai dengan
kegiatan generik lainnya yaitu penilaian kinerja (performance appraisal). Organisasi harus memiliki
standar yang dapat dipakai sebagai ukuran dalam menentukan dan menilai apakah
seorang pekerja memiliki kualitas kerja baik atau sebaliknya.
Sementara itu, untuk memotivasi pekerja organisasimenailiki skema (scheme) Yang dirupakan dalam bentuk
gaji atau upah dan penghargaan lainnya. Untuk menetapkan besaran dan bentuk
penghargaan ini organisasi juga telah memiliki berbagai acuan yang
pembalzasannya dapat dilihat pada Bab 6 tentang Remunerasi. Sedangkan kegiatan
generik MSDM yang terakhir adalah pengembangan; SDM (human resource development).
Pengembangan
SDM ini dapat berupa pendidikan, pelatihan serta prograrn-program pengembangan
SDM lainnya. Urnumnya kegiatan pengembangan SDM diarahkan pada pencapaian penguasaan
keahlian (skills), pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (ability). Arah rogramm pengembangan SDM diarahkan selaras dengan
perkernbangan dan kemajuan organisasi.
F. Basis Teori MSDM
Menurut Guest, tidak ada teori dalam MSDM. Namundemikian tidak
dapat dipungkiri bahwa di belakang MSDM berdiri secara implisit beragam teori
pendukung. Dengan merujuk pada hasil studi beberapa ahli di Harvard University,
Guest membuat suatu kerangka kerja teori MSDM seperti dapat dilihat dalam gambar
1.1. berikut ini.
Gambar 1.1. Kerangka Kerja Teori MSDM (dikutip dari
Gues)
Kerangka kerja seperti digambarkan dalam skema tersebutdi atas
dinilai sebagai basis teori MSDM dengan mendasarkan diri pada dukungan sejumlah
teori lintas ilmu. MSDM bersifat multidisipliner. Oleh karena itu dibelakang
MSDM dapat dijumpai disiplin ilmu ekonomi manajemen, psikologi, hukum, sosial, sejarah,
serta hubungan industrial.
Apakah Anda membutuhkan kredit yang mendesak?
BalasHapus* Transfer Sangat Cepat dan Instan ke rekening bank Anda
Bayar kembali bulan setelah Anda mendapatkan pinjaman di bank Anda
akun bank
* Suku bunga rendah 2%
* Pembayaran jangka panjang (1-30) Tahun Panjang
* Pinjaman fleksibel dan gaji bulanan
*. Berapa lama untuk membiayai? Setelah mengajukan pinjaman
Anda mungkin mengharapkan jawaban awal kurang dari 24 jam
pembiayaan dalam 48 jam setelah menerima informasi yang mereka butuhkan
Dari para kru Di perusahaan pinjaman ROSSA STANLEY, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang menyediakan fasilitas pinjaman yang mudah, tulus, serius, korporasi, hukum dan publik dengan bunga 2%. Kami memiliki akses ke koleksi uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecil atau besar, kami memiliki uang tunai. Yakinlah bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda.
Hubungi perusahaan pinjaman yang sah dan dapat dipercaya dengan rekam jejak layanan yang memberikan kebebasan finansial kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Untuk informasi lebih lanjut dan pinjaman yang diminta untuk mengatur bisnis Anda, beli rumah, beli mobil, liburan, hubungi kami melalui,
E-mail resmi: rossastanleyloancompany@gmail.com
Instagram resmi: Rossamikefavor
Twitter Resmi: Rossastanlyloan
Facebook resmi: rossa stanley mendukung
CSN: +12133153118
untuk respon cepat dan cepat.
Silakan mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi, Kami tersedia 24/7
DATA PEMOHON
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status Perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) Nomor Telepon:
8) posisi di tempat kerja:
9) Penghasilan Bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Jangka Waktu Pinjaman:
12) nama facebook:
13) Nomor Whatsapp:
14) Agama:
15) Tanggal lahir:
SALAM,
Mrs.Rossa Stanley Favor
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY
Email rossastanleyloancompany@gmail.com